Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, bukan isapan jempol belaka, salah satunya hasil tambang, beragamnya jenis-jenis pertambangan di Indonesia. Hampir di seluruh penjuru Indonesia terdapat lahan pertambangan, beberapa jenis pertambangan di Indonesia akan diulas, sebagai berikut.
1. Emas
Emas termasuk salah satu jenis-jenis pertambangan di Indonesia yang populer. Hasil tambang yang satu ini adalah unsur logam berupa kuningan, berat, serta mudah ditempa maupun dibentuk. Emas diproduksi menjadi bentuk padat dan cair, contohnya, emas batangan, gelang, kalung, cincin, serta produk emas lainnya.
Medan galian tambang emas, hampir ada di seluruh Indonesia. Wilayah yang dimaksud seperti, Timika, Lampung, Tasikmalaya, Padang, Bogor, serta beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi.
Berdasarkan sejarah peradaban manusia, emas dijadikan mata uang atau alat tukar. Kini, emas masih mempunyai nilai dagang tinggi, sebab masih banyak digunakan untuk berbagai perhiasan dan beberapa industri lainnya.
2. Timah
Salah satu wilayah pemasok timah di Indonesia berada di Pulau Belitung, tepatnya di daerah Manggar. Timah menjadi salah satu jenis-jenis pertambangan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan hasil tambang yang satu ini seperti, diolah menjadi pembungkus coklat hingga bahan dasar pembuatan alat-alat elektronik.
Proses penambangan timah diambil langsung dari bebatuan granit yang masih berupa serpihan kecil. Dalam pengolahannya akan mengalami proses penyaringan untuk memperoleh konsentrasi tinggi, sampai menjadi timah sesungguhnya.
3. Batubara
Sektor tambang batubara bisa dikatakan mempunyai kontribusi sangat besar, dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu wilayah penghasil batubara terbesar di Indonesia yaitu Pulau Kalimantan.
Terbentuknya batubara berasal dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba, yang akhirnya terpendam dan mengendap dalam lapisan tanah. Sisa-sisa tumbuhan itu mengendap jutaan tahun lamanya, lalu memperoleh tekanan serta suhu yang terus meningkat, sehingga terbentuk batubara.
4. Tembaga
Tembaga murni mempunyai warna jingga kemerah-merahan. Hasil penambangan tembaga, dijadikan konduktor aliran listrik, bahan bangunan, serta komponen dari beberapa jenis logam paduan maupun campuran.
Jadi, tembaga bisa dijadikan logam paduan perhiasan berbahan perak sterling, hingga pembuatan koin, dan sebagainya. Proses penambangan tembaga dijalankan dengan mengekstraksi bahan dasar dalam bentuk tembaga sulfida dari tambang terbuka atau deposit.
5. Bijih Besi
Bijih besi merupakan batu atau mineral (pasir) yang melewati proses ekstraksi, sehingga bisa menghasilkan logam besi. Selanjutnya, logam besi dapat dipakai untuk bahan baku logam utama baja.
Karena baja mempunyai sifat yang kuat dan ekonomis, benda ini sering dimanfaatkan sebagai komponen utama bangunan, mobil, infrastruktur. Selain itu, alat-alat rumah tangga, kapal, mesin, hingga senjata.
Barang-barang dari besi yang bisa dijumpai di rumah, bahan dasarnya adalah biji-biji besi kecil yang diolah menjadi bongkahan besi. Selanjutnya, bongkahan besi itu dicetak sesuai kebutuhan.
6. Bauksit
Pertama kali ditemukannya bauksit di Indonesia, pada 1924 berlokasi di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Bauksit merupakan salah satu jenis-jenis pertambangan di Indonesia, penjualan seluruhnya hingga Rp18,41 triliun, angka ini berdasarkan data tahun 2013.
Bauksit dapat dijumpai pada lapisan mendatar, namun, kedudukannya di kedalaman tertentu, bauksit juga menjadi bahan dasar untuk membuat aluminium. Tetapi, bauksit perlu diolah dengan proses tertentu, sebelum menjadi aluminium.
Hasil pertambangan Indonesia sangat melimpah ruah, jadi, melimpahnya sumber daya alam Indonesia bukan isapan jempol belaka. Selayak usaha pada umumnya, usaha pertambangan juga memerlukan izin yang bisa diurus dengan bantuan jasa pengurusan IUJP.